Selasa, 20 September 2011

Yang Menjadi Kenangan ( Musim Or Museum )

Hal yang membahagiakan dan menjadi kenangan semur hidup bagi saya adalah, bisa jalan-jalan bareng sama ibu yang kini telah tiada. terkadang saya suka menitikan air mata kalau ingat masa kecil. Dahulu ibu saya memang seorang yang sibuk, tapi masih bisa menyempatkan diri mengajak anak-anaknya jalan-jalan. Salah satu yang paling membekas dalam memori saya adalah ketika beliau mengajak kami jalan-jalan mengunjungi museum-museum yang di ada dijakarta.

Luar biasa senang tak terkira rasanya, diajak jalan-jalan keliling jakarta saat itu. ( tapi kok sekarang biasa aja ya ??). Luar biasa bahagianya, apalagi seingat saya ibu mengajak kami pergi dengan kereta api. perjalanan yang mengasyikan pokoknya dan yang pasti tak akan mungkin pernah terulang.

Saya seakan menjadi anak kecil yang paling berbahagaia saat itu. Ah..kalau mengingat kenangan itu ingin sekali lagi mengulang. Merasakan kembali genggaman erat dan hangat jari jemari lentik milik ibu, senyum renyah nya dan wajahnya yang begitu sabar mengiringi langkah kecilku yang tak bisa diam.

Saya tak tahu, apakah ada seorang anak yang lebih bahagia dari saya saat itu. Terkadang saya miris melihat ada seorang ibu yang memaki-maki anak-anaknya didepan umum ( lihat catatan. dunia yang hikang jilid 1). Ya Allah.., kenapa mereka tega berbuat demikian terhadap darah dagingnya sendiri, bahkan bukan hanya memaki tapi menampar, memukul. Na'udzubillah..


Ada satu hal yang membuat saya tersenyum dan ingin tertawa sendiri rasanya, perjalanan-perjalanan bersama ibu itu seakan tak bisa hilang dari ingatan saya. Pernah Beberapa hari setelah saya diajak berwisata mengunjungi museum-museum yang ada dijakarta, ada kabut euforia yang masih menyelubung pada diri saya.

Saat itu saya menghadapi ulangan harian disekolah. kalau nggak salah saat itu ulangan harian IPS. salah satu pertanyaannya adalah " sebutkan nama-nama musim di Indonesia ?". Entah saya melamun atau apa, atau mungki euforia yang terlalu berlebihan setelah diajak jalan-jalan ke museum. Dengan semangat 45 saya menjawab salah satu soal tesebut dengan jawaban Museum gajah, Museum Fatahillah, Museum Wayang. Saya tersadar setelah sang guru yang memeriksa jawaban saya tertawa geli. saya menjadi luar biasa malu saat itu . Ya Allah saya salah menjawab soal.

Ternyata sebegitu besar pengaruh momen-momen bersama ibu sampai saya tidak lagi berkonsentrasi terhadap soal ulangan yang tengah saya kerjakan. Indah sekali bila mengingat semua kenangan bersama ibu. Kini semua hanya bisa saya kenang lewat album-album foto yang usang dan memori dikepala yang tak kan hilang hingga saya beranjak menjadi orang tua. Sepucuk doa ku untuk mu mom.., semoga engkau Bahagia disisi-Nya..Aamiin..

Ku Buka Album biru
Penuh Debu dan Usang
Kupandangi sebuah gambar diri
Kecil putih belum ternoda

Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat akan cerita orang
Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu di timang

Oh..oh..Bunda ada dan tiada dirimu kan selalu di dalam hatiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar